Selasa, 07 Juni 2011

Pengemasan Berita Media Menimbulkan Ketakutan

Oi! Bro and Sist...

Media elektronik dan cetak sangatlah membantu dalam memberitakan kabar-kabar terkini kepada setiap orang. Kita jadi tidak ‘buta’ dengan apa yang terjadi, karena media selalu menyuguhkan dan memberikan kabar-kabar terbaru menenai hal-hal yang terjadi.

Berita-berita menarik dapat disimak, mulai dari gosip sampai baju terbaru.Hal ini dinikmati pemirsa dari Sabang sampai Merauke di tanah air kita Indonesia tercinta ini. Berita di kemas menarik oleh pihak stasiun televisi, semuanya dibuat untuk menyuguhkan pemberitaan yang baik untuk masyarakat.

Memang pemberitaan sangat membantu masyarakat untuk memilih dan memilah berita yang telah disampaikan, tapi terkadang berita juga memberikan doktrin dan ketakutan bagi masyarakat. Beberapa berita yang dikemas dan disuguhkan oleh stasiun televisi membuat timbulnya ketakutan di tengah-tengah masyarakat.

Ada beberapa tayangan pemberitaan, yang dikemas secara penuh menyampaikan makanan-makanan yang dibuat secara tidak semestinya, dalam pemberitaannya...makanan tersebut dicampur oleh bahan-bahan kimia yang tak layak di konsumsi oleh tubuh manusia. Memang berita seperti membantu kita untuk lebih berhati-hati dalam memilih, membeli dan mengonsumsi makanan yang diperjual-belikan, tapi...sadarkah kita, ternyata dari pemberitaan tersebut..banyak usaha pedagang kecil yang mati, dikarenakan masyarakat mempunyai pandangan, memukul rata dan ketakutan yang timbul, disebabkan oleh pemberitaan yang disampaikan tentang makanan yang tidak layak konsumsi yang sebenarnya, tidak semua pedagang kecil melakukan hal tersebut hanya sekedar untuk mengambil keuntungan semata. Ada juga pemberitaan tentang perilaku-perilaku orang-orang yang menggunakan narkotika, menjajakan seks (berita ini yang di anggap amoral).

Terkadang pemberitaan mengenai sesuatu hal, akan mengakibatkan kerugian bagi pihak lain yang belum tentu melakukan hal tersebut. Sepertinya, kita harus lebih arif lagi dalam menyampaikan berita-berita, agar tidak menimbulkan dampak ketakutan bahkan ‘membunuh’ orang lain.

Seharusnya, kita mencoba menggali...kenapa mereka melakukan hal itu, menurut hemat saya...tidak ada orang yang ingin mencelakakan orang lain, karena manusia di lahirkan pada dasarnya baik. Tapi, karena ada pemiskinan, sistem yang menindas dan akhirnya mengorbankan orang-orang yang mereka harus mengambil keputusan yang berat dalam menjalankan kehidupannya. Seharusnya kita membantunya, bukan malah menyudutkannya.

Tidak ada komentar:

Red Ribbon Melodic

Sekelumit cerita tentang RED RIBBON

Red Ribbon adalah sebuah grup band yang terdiri dari beberapa orang yang berlatar belakang sebagai pecandu, yang kemudian bergabung di organisasi masyarakat dengan spesifikasi isu pada Adiksi (kecanduan), HIV dan AIDS.

Melalui karya musik PUNK ROCK, Red Ribbon mengusung tema keseharian dan sosial dengan sebuah harapan Red Ribbon dapat mengubah pandangan masyarakat umum tentang pecandu yang selama ini masih dianggap ‘miring’ dan melalui sebuah proses metamorfosa kehidupan Red Ribbon terbukti dapat bangkit dari masa lalu dan mengapresiasikan pemulihan dari adiksi dalam bentuk suatu karya musik.

Mimpi indah Red Ribbon

“ Terangkatnya isu-isu komunitas dan realita sosial melalui musik untuk mengusung nilai-nilai kemanusiaan.“


--------------------------------------------------------------------------


A little story about RED RIBBON

Red Ribbon is a band that consists of several people who background as an addict, who then joined in community organizations with the specification of issues on Addiction (addictions), HIV and AIDS.

PUNK ROCK music through the work, the Red Ribbon theme everyday and social with a Red Ribbon expectations can change public views about the addict that still considered to be 'tilted' and through a process of metamorphosis of the Red Ribbon proved life can rise from the past and appreciate recovery of addiction in the form of a piece of music.

Red Ribbon sweet dreams

"The lifting of community issues and social reality through music to carry the human values."