Kamis, 25 November 2010

Menjadi Punk Bukanlah Tindakan Kejahatan

Pakaian lusuh penuh dengan spike besi, rambut jigrak-mohawk warna-warni, ber-tatto dan anting piercing menghiasi wajah, dengan menggunakan sepatu boot bertali merah. Inilah penampilan anak punk. Kita bisa melihat anak-anak ini menghiasi sudut-sudut jalan kota ataupun didalam beberapa bis kota , dengan menggunakan ukulele ataupun hanya sekedar bertepuk tangan, mereka melantunkan beberapa lagu yang sangat asing di telinga.

Idealisme dan Ideologi
Ini bukanlah gaya ataupun trend yang sedang digandrungi, tapi punk timbul karena idealisme dan ideologi perlawanan terhadap keadaan yang ada.

Pakaian lusuh dengan menggunakan spike, dipakai untuk menandakan perlawanan terhadap pakaian yang sedang trend yang dikeluarkan oleh pengambil keuntungan. Rambut mohawk, tanda solidaritas kepada suku Indian mohichan di Amerika yang sudah punah, memakai sepatu boot sebagai simbol perlawanan terhadap kekerasan militerisme. Semua yang dikenakan dalam atribut punk adalah sebuah symbol yang memiliki arti untuk perlawanan, bukan untuk trend ataupun mengikuti mode yang ada.

Punk Sebagai Lahan Bisnis
Realita yang ada, beberapa anak yang beratribut punk tidak menyadarinya, bahwa punk timbul karena ideologi dan idealisme dari dalam diri. Trend ikut-ikutan kerap kali terjadi pada mereka, melihat bergaya punk sudah sangat umum saat ini, maka punk pun merambah menjadi gaya dan di anggap menjadi sebuah mode.

Punk kini dibisniskan, mulai dari musik, atribut dan band. Punk pun merambah menjadi sebuah industri dan lahan uang bagi orang yang menganggap sebagai lahan bisnis. Keuntungan dari bisnis, diambil untuk si pemilik modal, yang sebenarnya punk tidak mengamini ini, karena punk sangat tidak memihak pada orang-orang yang suka mengambil keuntungan pribadi tanpa memikirkan orang lain.

Cap Buruk
Timbul anggapan para punker bagaikan ‘bang jago’, urakan dan kehidupan yang keras. Akhirnya masyarakatpun melihat dengan sebelah mata atas keberadaan anak-anak punk. Punker pun di anggap musuh dan sampah masyarakat, karena kadang mereka di anggap suka mabuk-mabukan dan melakukan tindakan kriminal.

Tidak semua punker suka mabuk-mabukan, urakan dan melakukan tindakan negatif. Cap buruk untuk punk timbul karena orang melihat dari sampul dandanan, musik yang keras dan paham kebebasan yang di anut. Memang, harus di akui ada beberapa punker yang melakukan tindakan yang kurang bertanggung jawab dan merusak citra punk.

Aksi dan gerakan
Sisi dan nilai positif punk dapat dilihat dari nilai-nilai yang tertanam oleh para punker, punk sangat menghargai kebersamaan, kesetaraan, kekeluargaan dan tidak menindas. Nilai-nilai ini timbul karena gerakan punk ingin melakukan perlawanan terhadap penindasan-penindasan yang ada. Mereka melakukan aksi sosial untuk penggalangan dana amal lewat musik yang mereka gelar di komunitas, menciptakan lagu dengan lirik-lirik yang mengkritik yang terjadi di sekeliling kita.

Apakah masyarakat umum pernah mengetahui dan menyadari gerakan-gerakan yang dilakukan para punker? Jawabnya, mungkin tidak. Karena masyarakat hanya memandang sisi negatif punk. Yang ditekankan disini, memilih punk dan menjadi punker, bukanlah suatu tindak kriminalitas dan kejahatan, karena punk adalah perlawanan untuk sebuah perubahan!

Anak Punk Jalanan Adalah Sampah ?

Saat pagi dan malam hari mereka terlihat ada beberapa remaja cowok-cewek selalu berkumpul di sudut bangunan ruko di daerah PAM, Perumnas 2–Tangerang. Dengan dandanan rambut mohawk dan berwarna, jaket dan gesper yang dipenuhi hiasan spike serta menggunakan sepatu booth. Mereka adalah komunitas PUNK.

Sebagian dari mereka bercengkrama, terlihat berdiskusi satu dengan yang lain, adapula yang melakukan aktivitas ngamen di beberapa tempat makan lesehan dan angkot yang lewat di daerah itu.

Gaya mereka terlihat agak seram, ditambah lagi dengan pakaian berwarna hitam-hitam, kumal dan lusuh yang membalut tubuh mereka. Masyarakat umum mengangap keberadaan komunitas punk jalanan sebagai sampah masyarakat, pembuat onar, tukang mabuk dan pelaku kriminal. Penilaian negatif ini terjadi, di karenakan masyarakat umum melihat anak punk jalanan dari dandanan dan gaya mereka.

Seks, Obat-obatan, Musik dan Kekerasan
Pandangan, bahwa anak punk selalu melekat dengan obat-obatan terlarang, melakukan seks bebas dalam bermusik sudah melekat di masyarakat umum. Dilihat dari cara hidup punker yang menganut paham kebebasan.

Dengan mata yang terlihat memerah dan jalan agak sempoyongan, cap mereka sebagai pemabuk dan pengguna obat-obatan terlarang sangatlah kental. Apalagi dengan musik yang mereka gandrungi cenderung keras, mereka juga dilihat sebagai pelaku kekerasan dan kriminal di masyarakat.

Punk dan Nilai
Pukul 20.30,sepulang kerja. Saya melewati kawasan PAM, tepatnya dekat dengan mini market ‘indomart’. Tempat yang dimana sering digunakan oleh para punkers, untuk duduk nongkrong bercengkrama dengan bermain dengan ukulele-nya. Saya menyempatkan diri untuk mampir sebentar, dengan bekal satu boks martabak saya mencoba untuk mendekat dan menyapa mereka. Mereka menyambut saya dengan baik. Tidak terpikirkan, kalau punk jalanan juga mempunyai nilai-nilai saling menghargai kepada orang lain. Mereka cukup menghargai kedatangan saya.

Saya mencoba memberikan satu boks martabak yang saya bawa kepada mereka, yang kebetulan mendapat rezeki lebih. “Bos, dibagi rata yah”—tutur saya, “Beres bang”, jawabnya. Anak itu pun membagikan satu-satu martabak kepada teman-temannya.

Tidak pernah terbesit oleh kita. Ternyata, para punker sangat menghargai kebersamaan dan kekeluargaan. Mereka bisa menghargai satu sama lain. Mereka mempunyai nilai-nilai yang dipegang secara teguh.

Terpikirkah sisi positif dari apa yang mereka punya? Ternyata mereka bisa lebih menghargai, mereka bisa lebih berbagi dan menerima. Kita bisa belajar dari nilai-nilai yang mereka pegang, bukan hanya melihat sisi negative dari sisi kehidupan punk yang belum tentu benar, karena kita belum mendalaminya. Karena anak-anak PUNK juga bagian dari kita dan mereka ada.

Jumat, 06 Agustus 2010

~ FAKE LOVE SONG ~

Ku coba tuk tenangkan hati ini...
Dari sikapmu yang menyakiti hati
Kau coba untuk khianati aku...
Kau tikam dan kau koyak seluruh jiwaku


Ku coba tuk slalu mempercayaimu...
Tetapi mengapa kau mendustai aku
Katanya kau slalu mencintaiku...
Ternyata semua itu hanya palsu

*Reff :
Tak mungkin, kita...kan slalu bersama
Untuk selamanya, mungkin hanya mimpi...
Kau..duakan diriku, untuk kesenenganmu
Kau kecewekan-ku atas segala sikapmu...

~ Kau..adalah, wanita yang pernah ada dihatiku...
Tapi mengapa...kau dustai aku dengan tindakanmu...

(Back to Reff)


Lirik oleh : Red Ribbon

- SKINHEAD ROOT -

I am bald head wearing jacket...
I am walking with my booth...
I am a skinhead root

I don't care a people say !
I don't care what they play !
Cause i'm living in my own way !

*Reff
I wanna be a skinhead root...
No matter what they said !
I got my own community in my hood...
I got my own way in my root !

We exist in own community...
we live in our proudly...
That make us unity

We got 'Oi' in our say...
Say it 'Oi' everyday...
Skinhead community root

(Back to Reff)



Lirik oleh : Red Ribbon

[...Cerita - Harapan...]

Di Buai dengan semua mimpi-mimpi....
Yang tak 'kan pernah menjadi suatu arti
Di buai dengan semua janji-janji....
Yang tak 'kan pernah ditepati

*Reff :

Cerita....Harapan....
Di ucapkan hanyalah kiasan !
Cerita....Harapan....
Dijadikan sebagai bualan !

Waktunya kini telah berganti....
Janji-janji harus jadi suatu aksi !
Sebuah bukti 'tuk merubah suatu arti....
Untuk menggapai semua mimpi !

(back to Reff)

Cerita....Harapan....
Bukan hanya sebuah kiasan !
Cerita....Harapan....
Bukan hanya sebagai bualan !



Lirik oleh : Red Ribbon

Red Ribbon Melodic

Sekelumit cerita tentang RED RIBBON

Red Ribbon adalah sebuah grup band yang terdiri dari beberapa orang yang berlatar belakang sebagai pecandu, yang kemudian bergabung di organisasi masyarakat dengan spesifikasi isu pada Adiksi (kecanduan), HIV dan AIDS.

Melalui karya musik PUNK ROCK, Red Ribbon mengusung tema keseharian dan sosial dengan sebuah harapan Red Ribbon dapat mengubah pandangan masyarakat umum tentang pecandu yang selama ini masih dianggap ‘miring’ dan melalui sebuah proses metamorfosa kehidupan Red Ribbon terbukti dapat bangkit dari masa lalu dan mengapresiasikan pemulihan dari adiksi dalam bentuk suatu karya musik.

Mimpi indah Red Ribbon

“ Terangkatnya isu-isu komunitas dan realita sosial melalui musik untuk mengusung nilai-nilai kemanusiaan.“


--------------------------------------------------------------------------


A little story about RED RIBBON

Red Ribbon is a band that consists of several people who background as an addict, who then joined in community organizations with the specification of issues on Addiction (addictions), HIV and AIDS.

PUNK ROCK music through the work, the Red Ribbon theme everyday and social with a Red Ribbon expectations can change public views about the addict that still considered to be 'tilted' and through a process of metamorphosis of the Red Ribbon proved life can rise from the past and appreciate recovery of addiction in the form of a piece of music.

Red Ribbon sweet dreams

"The lifting of community issues and social reality through music to carry the human values."